Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Reses Masa Sidang II Tahun 2022 juga dilaksanakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Sabaruddin Panrecalle di aula Gedung Serbaguna Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Senin (20/06/2022).
Reses yang dihadiri sejumlah perwakilan instansi terkait dan puluhan Ketua RT di wilayah Manggar Baru ini berlangsung seru dan menarik. Terlebih saat penyampaian informasi tentang program pemerintah pusat berupa Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk sambungan air bersih PDAM, pendidikan, pertanahan, pembangunan infrastruktur jalan serta lainnya.
Ketua RT 49 Manggar Baru Ridwan Farid mengatakan, pihaknya menyampaikan aspirasi masyarakat tentang semenisasi yang sampai saat ini belum terealisasi. Padahal, pengajuan semenisasi jalan lingkungan di RT 49 sudah dilakukan sejak lama, namun sampai sekarang belum ada perkembangan.
“Tiga gang dari 10 gang itu hanya 2 gang yang disemenisasi dalam kurun waktu 10 tahun. Tiga gang tidak pernah tersentuh, kemudian 4 gang belum dituntaskan atau diselesaikan yakni di kawasan Trans Pasar Manggar Dalam,” kata Ridwan.
Selain Ridwan, Yostisantoso, Ketua RT 06 Manggar Baru menyampaikan usulannya soal pendidikan yang saat ini makin sulit akibat terbatasnya jumlah sekolah di wilayah Balikpapan Timur serta aturan-aturan ketika mau masuk sekolah.
Sedangkan untuk program MBR, Jamal, warga Manggar Baru lainnya juga mengeluhkan minimnya informasi tentang program MBR ini hingga timbul kecurigaan di masyarakat, dan terkesan tidak transparan dalam menjalankan program tersebut.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mengatakan, memasuki Reses Masa Sidang Kedua tahun 2022 anggota DPRD Balikpapan, mulai kemarin, anggota DPRD Balikpapan berjumlah 45 anggota Dewan, melaksanakan tugasnya sebagai anggota DPRD kembali ke Dapil masing-masing.
“Kita menyaksikan tadi banyak keluhan masyarakat, baik itu pendidikan, jalan lingkungan, banjir, termasuk program Pemerintah Pusat berupa sambungan air bersih PDAM berupa program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” kata Sabaruddin Panrecalle, ditemui wartawan usai reses.
Menurut Sabaruddin, demikian dia biasa disapa, tidak lepas dari MBR, untuk persoalan pengadaan air saja, juga jadi perhatian semua pihak. Dalam reses ini juga mendengar bersama-sama, sudah berapa tahun pengusulannya sampai sekarang belum ada realisasi. Ironis, sudah ada pipa induk (PDAM) tapi juga belum ada ke sana (direalisasikan).
Oleh karenanya, tambah Sabaruddin, pihaknya menyampaikan dan mendengarkan bersama-sama dari masyarakat, makanya dirinya turun sebagai anggota DPRD Balikpapan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Dari tahun ke tahun, dari reses ke reses, semua keluhan ini, saya pikir ada perubahan. Cuma, permasalahan ini tidak ada habisnya. Namanya usulan, usulan itu kalau diusulkan banyak, tidak mungkin semuanya direalisasikan,” ungkap politisi Partai Gerindra Balikpapan ini.
Meskipun usulan itu dianggap sebagai prioritas, lanjutnya, katakan ada 10 prioritas, tidak sepenuhnya 10 usulan prioritas tersebut juga dianggarkan 10. Pihaknya sadar bahwa kemampuan dan kekuatan pemerintahan daerah, khususnya yang menyangkut keuangan ini sangat terbatas.
“Sebagai anggota DPRD, kita tidak pernah patah semangat, tugasnya pemerintah untuk mengayomi masyarakat yang ada di Balikpapan. Kita mengapresiasi keluhan itu, bahwa RT bekerja kepada masyarakatnya, bahwa keluhan-keluhan ini ditanggung, atau diserahkan kepada kita untuk menyampaikan, untuk direalisasikan,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment