Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pembangunan dan Problematika Kota Balikpapan dibedah dalam sebuah diskusi publik yang digelar Forum Jurnalis di Hotel Pasifik Jalan Jenderal Ahmad Yani Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (27/05/2023).
Diskusi publik ini menghadirkan Pemerhati Kebijakan Publik Hery Sunaryo, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono, dan Sekretaris Bappeda Kota Balikpapan Achmad Safei serta dipandu oleh moderator Rudi Suriyatman.
Diskusi berlangsung menarik, membedah berbagai persoalan yang terjadi di Balikpapan, seperti pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur, lingkungan, hingga persoalan pelayanan kesehatan serta lainnya. Berbagai pertanyaan, masukan, saran, keluhan hingga kritikan dari peserta yang hadir, disampaikan dalam diskusi ini.
Peserta diskusi Isnawati menyampaikan kritikannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tentang minimnya SDM di Balikpapan. Mengingat, Kota Balikpapan menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
“Sumber daya manusia kita yang kurang. Karena kita ini (Kota Balikpapan, red) yang menjadi kota penyangga dan pintu gerbang IKN. Jadi mempersiapkan SDM ini sangat penting dan harus diutamakan agar tidak menjadi penonton di rumah sendiri,” ujar Isnawati.
Berbeda dengan Isnawati, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono menyampaikan sejumlah hal penting terkait apa yang sudah dikerjakan pemerintah kota dan apa kendalanya, utamanya dalam menjalankan kebijakan pembangunan.
“Yang perlu saya sampaikan, pemaparan dari pemerintah kota dalam hal ini Bappeda Balikpapan, bahwa perencanaan pembangunan mulai RPJMD, yang setiap tahunnya ada RKPD, dan yang didalamnya lagi ada KUA PPAS, yang tentunya KUA PPAS itu bersumber dari Musrenbang dan reses DPRD,” kata Budiono.
Pihaknya juga menanggapi sorotan dari Pemerhati Kebijakan Publik, yang menyatakan bahwa masih banyaknya kebijakan pemerintah kota yang belum tepat sasaran. Contoh, persoalan pendidikan, PPDB, persoalan PDAM, kesehatan serta lainnya, harus mendapat perhatian dari Pemkot Balikpapan.
“Ini harus segera disikapi oleh Pemkot Balikpapan agar kebijakan pembangunan yang dilakukan benar-benar tepat sasaran,” ungkapnya.
Pemerhati Kebijakan Publik, Hery Sunaryo mengatakan, diskusi publik ini sangat menarik dan penting karena memang jadi evaluasi proses pembangunan dan problematika kota Balikpapan dalam merancang sebuah pembangunan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.
Yang kedua, lanjut Hery Sunaryo, diskusi-diskusi publik seperti ini harusnya bisa tetap dilakukan karena bagian dari proses kontrol dari masyarakat untuk bisa memberikan masukan kepada Pemkot Balikpapan.
“Beberapa isu menarik tadi sudah disampaikan, misalnya dari 4 isu perencanaan pembangunan terkait dengan pengelolaan pendidikan, pelayanan kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan, jadi bahan bahasan menarik,” kata Hery.
Menurut Hery, ruang-ruang diskusi ini harusnya dijadikan sebagai sarana untuk bisa mendapatkan input atau masukan dari masyarakat agar ke depan proses perencanaan pembangunan dan desain pembangunannya bisa berjalan dengan baik.
“Memang ada banyak catatan di diskusi ini terkait dengan proses pembangunan yang ada. Tentu dengan adanya diskusi ini, harapannya bisa menjadi masukan penting buat pemerintah kota Balikpapan,” tandasnya.
Menanggapi kritik, saran dan masukan peserta dan narasumber dalam diskusi ini, Sekretaris Bappeda Kota Balikpapan, Achmad Safei menjelaskan, Pemkot Balikpapan saat ini telah melaksanakan program-program pembangunan secara maksimal. Namun, jika masih dirasa kurang nyaman oleh masyarakat, terutama di infrastruktur, karena ini masih proses pembangunan.
“Artinya masih ada material di sana sini. Kalau sudah selesai pengerjaannya akan dirapikan kembali. Begitu juga dengan masalah pendidikan, pembangunan sekolah juga terus dimaksimalkan. Tahun depan Insyaallah, Tengah sama Timur kalau gak salah,” ujar Achmad Safei.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan, Ahmad Yani mengatakan, diskusi publik mengangkat tema Pembangunan dan Problematika Kota Balikpapan yang dilaksanakan ini berangkat dari rasa prihatin masyarakat Balikpapan, khususnya Forum Jurnalis Cafe Baca melihat kondisi Kota Balikpapan.
“Diskusi publik ini kita gelar sebagai bentuk kepedulian Forum Jurnalis Cafe Baca terhadap pembangunan Kota Balikpapan. Mengingat, pembangunan Kota Balikpapan harus dikawal agar benar-benar mensejahterakan masyarakat,” kata Ahmad Yani.
“Masih banyak problematika Kota Balikpapan yang mestinya jadi perhatian Pemkot Balikpapan, diantaranya permasalahan PPDB, kesehatan, pembangunan infrastruktur, lingkungan serta lainnya,” pungkasnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment