Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Masa Sidang I Tahun 2025/2026 yang digelar Siswanto Budi Utomo di lingkungan Pasar Klandasan Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, jadi ajang curahan hati (curhat) warga, Rabu (22/10/2025).
Dalam reses yang dihadiri ratusan warga, khususnya pedagang Pasar Klandasan serta perwakilan pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait ini, sejumlah aspirasi warga disampaikan, seperti pungutan retribusi pasar yang terus mengalami kenaikan hingga keluhan pedagang tentang sepinya pembeli.
Pedagang Pasar Blauran Balikpapan, Edi menyampaikan aspirasinya berupa keluhan kepada perwakilan UPT Pasar Klandasan yang hadir dalam reses Siswanto Budi Utomo ini. Keluhan yang disampaikan diantaranya terkait fasilitas pasar, penataan pasar, sepinya pembeli, hingga pungutan retribusi pasar.
“Banyak yang mengeluh terutama pasar kain yang di lantai atas. Boleh dikatakan 90% mengeluh. Ini ada bapak yang juru pungut. Tadi kebetulan nagih ke istri saya, katanya, Bu haji tolong dibayar. Lho yang lain aja nggak bayar. Untung istri saya sabar, dan tetap membayar,” kata Edi.
Tak hanya itu, Edi juga memohon jika ada dana atau anggaran lebih dari pemerintah hendaknya Pasar Blauran di kawasan Klandasan ini tetap diperhatikan. Termasuk jika ada anggaran dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
“Jadi tolong kalau ada dana, baru dilontarkan oleh Menteri Keuangan kemarin itu, tolong dibantu dari warga kita,” ujarnya.
Yang kedua, lanjut Edi, supaya Pasar Blauran bisa ramai sedikit, dirinya juga meminta agar persoalan parkir dicarikan jalan keluar. Dimana dari penampungan yang ada, yang warung itu ada 4 saf dikurangi, dia minta dijadikan hanya 2 saf saja pedagang dari kalangan menengah bisa masuk.
Hal senada juga disampaikan pedagang Pasar Blauran lainnya, seperti Eky dan Yeni yang menyampaikan perlu adanya penataan pasar kembali agar Pasar Blauran bisa ramai seperti dulu. Tak terkecuali, permintaan penambahan lampu penerangan jalan umum, yang saat ini dinilainya masih kurang. Begitu pula dengan tingginya pungutan retribusi pasar bagi pedagang yang berjualan di lokasi ini.
“Saya juga mau mempertanyakan soal retribusi. Masalahnya kemarin sempat ada pandemi. Untuk beberapa tahun itu kita penjualan sangat menurun sekali, bahkan gak ada pelaris itu bisa berbulan-bulan. Tapi retribusi kita itu harus tetap bayar, dan sekarang untuk retribusi ini sudah naik. Untuk yang pandemi kemarin saja masih belum bisa bayar, bagaimana solusinya,” kata Yeni, pedagang pakaian di lantai 2 Pasar Blauran.
Mendapat keluhan warga, khususnya pedagang Pasar Klandasan, dengan bijaksana Siswanto memberikan tanggapan dan siap menampung aspirasi mereka. Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong OPD terkait, dalam hal ini Dinas Perdagangan Kota Balikpapan untuk bisa mencari solusi serta menyelesaikan permasalahannya.
“Banyak ya aspirasi yang disampaikan warga di reses saya hari ini. Aspirasi warga nanti akan ditindaklanjuti dan diteruskan kepada Dinas Perdagangan Kota Balikpapan. Saya nanti coba membicarakan masalah ini dengan Pak Haemusri, Kepala Dinas Perdagangan,” kata Siswanto Budi Utomo.
Dirinya mengakui, bahwa banyak hal-hal yang perlu diperhatikan di lingkungan Pasar Klandasan. Begitu juga usulan tentang penataan parkir dan penambahan lampu penerangan jalan, jadinya berharap ada tindak lanjut dari UPTD pasar, karena kewenangan tersebut berada di UPTD Pasar landasan ini.
“Memang banyak pedagang pasar sudah minta ke saya. Lihat saja di pinggir-pinggir jalan itu, dulu lampu-lampu itu banyak yang mati, terus saya minta ke UPTD, dan saya langsung ke Kadisnya, langsung ini nyala semua,” tutup Siswanto.
Poniran | Adv
Comment