Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja produksi Migas hingga tahun 2030 mendatang dengan target 1 juta barel perhari.
Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Azhari Idris mengatakan, industri hulu migas di Indonesia sekarang ini sedang gencar-gencarnya melakukan pengeboran-pengeboran, baik di darat maupun di laut untuk peningkatan produksi.
“Kenapa begitu, Pak Jokowi (Presiden RI), Pemerintah dalam hal ini, meminta kepada SKK Migas untuk memproduksi 1 juta barel perhari di tahun 2030. Tahun ini, kita targetnya 703.000 barel per hari, tapi di tahun 2030 nanti 1 juta barel per hari,” kata Azhari saat ditemui Kabargupas.com disela-sela acara sapa wartawan dan buka puasa bersama di Kemala Beach Balikpapan, Jumat (22/04/2022).
Jadi, tambah Azhari, pihaknya ada tugas mencari sekitar 300 ribu barel per hari lagi di sisa masa tahun 2030 ini supaya bisa dapat 1 juta barel per hari. Makanya, SKK Migas melakukan kegiatan-kegiatan yang agak sedikit agresif mengebor lapangan-lapangan yang lama, yang sudah diproduksi, masuk kembali ke sumur-sumur lama itu untuk memastikan jika masih ada gas bumi atau minyak bumi yang masih bisa diangkat ke permukaan.
“Tahun ini SKK Migas, dari minyak kita memproduksi sekitar 703.000 barel per hari, tetapi dengan beberapa kondisi, saat ini kita baru mencapai 96 persen, belum sampai 100 persen, tapi terus kita lanjut,” ujarnya.
Nah ini, kata Azhari, pihaknya juga menargetkan melakukan pengeboran sampai 800 sumur di seluruh Indonesia. Kemudian di Kalimantan Sulawesi ada sekitar 200 an sumur yang akan dibor tahun ini.
“Jadi investasi agak lumayan besar, pertama adalah PHM yang sumur bornya banyak, kemudian ada PHSS (Pertamina Hulu Sanga Sanga), PHKT, BMP serta lainnya,” tukasnya.
Lebih lanjut, Azhari mengatakan, SKK Migas Kalsul di tahun ini, semua rencana pengeboran terealisasi 100%. Karena, dengan adanya pengeboran pihaknya akan bisa memastikan berapa besar sumber cadangan minyak dan gas yang nantinya bisa diangkat ke permukaan.
“Harapan kita dengan dukungan semua pihak, masyarakat – pemerintah, agar rencana-rencana pengeboran yang sudah ditetapkan oleh SKK Migas dengan pemerintah ini bisa berjalan secara maksimal,” ujarnya.
Dengan demikian, dirinya berharap, jika sumur-sumur yang akan dibor ini memberikan prospek yang bagus, ada cadangan yang bisa diangkat, tentunya produksi akan bertambah.
“Produksi bertambah, bagi hasil, bagi daerah penghasil juga bertambah, kemudian pendapatan negara bertambah, kegiatan industri hulu minyak gas di Kalimantan dan Sulawesi ini, atau di Kalimantan Timur itu terus bergeliat. Artinya, kehidupan ekonomi masyarakat juga terus bertambah,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment