by

Soal Elpiji 3 Kg Langka, Siswanto Sebut Pertamina Kurang Antisipasi

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pernyataan manajemen PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Timur yang mengatakan langkanya gas elpiji subsidi 3 Kg akibat panic buying (pembelian panik) masyarakat, mendapat tanggapan dari anggota DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (05/06/2023).

Anggota DPRD Balikpapan, Siswanto Budi Utomo mengatakan, dugaan panic buying tentang elpiji subsidi 3 Kg yang terjadi di Balikpapan diduga karena pasokannya kurang.

“Panic buying terjadi karena pasokan di pasar diduga kurang. Masyarakat nggak akan beli berlebih kalau stok selalu ada. Itu aja kuncinya,” kata Siswanto Budi Utomo saat dihubungi kabargupas.com, Rabu (05/07/2023).

Pada dasarnya, sebut Siswanto, antisipasi Pertamina kurang berjalan karena pertumbuhan penduduk Balikpapan meningkat. Kalau tidak salah, lanjut politisi Partai Gerindra ini, pertumbuhan penduduk di Balikpapan diperkirakan antara 1500-2000 orang perbulan.

“Sementara pasokan gas (elpiji 3 Kg, red) oleh Pertamina cenderung tetap di tiap bulannya. Disinilah letak kelangkaan gas elpiji 3 Kg tersebut terjadi,” ungkap Siswanto.

Permintaan elpiji 3 Kg membesar, ujar Siswanto, karena juga terjadi pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan, tapi tidak dibarengi dengan kenaikan pasokan elpiji 3 Kg di masyarakat.

“Akhirnya gas di masyarakat jadi langka, dan kelangkaan gas di pasaran akan menjadikan pemasok-pemasok gas yang nakal dengan menaikkan harga seenaknya, sehingga yang dirugikan masyarakat sendiri,” tutup anggota Komisi III DPRD Balikpapan ini.

Seperti diketahui, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Timur menyebut jika langkanya gas elpiji subsidi 3 kilogram (Kg) yang terjadi di Balikpapan akibat panic buying (pembelian panik). Padahal, elpiji 3 Kg yang akrab disebut gas melon itu, atau yang didistribusikan ke agen sudah sesuai kuota.

“Panic buying menjadi salah satu alasan juga ketersediaan di lapangan cepat habis. Pertamina memastikan bahwa kuota elpiji 3 kg yang ditetapkan pemerintah akan cukup jika penggunaannya disesuaikan dengan aturan yang ada,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra.

Arya menambahkan, Pertamina juga mengimbau kepada masyarakat yang memang berhak mendapatkan elpiji 3 Kg bersubsidi untuk tidak panik agar stok di lapangan tetap terjaga.

“Jika masyarakat membutuhkan informasi atau melaporkan lebih lanjut dapat menghubungi kontak Pertamina 135,” tutup Arya.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed