by

Tak Kunjung Tuntas, Proyek Drainase di Ruhui Rahayu Dikeluhkan Warga

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Akibat tak kunjung tuntas, proyek pembangunan drainase di Jalan Ruhui Rahayu, tepatnya di samping lapangan Gubah, Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, dikeluhkan warga.

Selain pengerjaannya dinilai lambat, proyek pengerjaan drainase ini juga menyebabkan aktivitas masyarakat, baik pejalan kaki maupun pengemudi kendaraan yang melintas, terganggu. Terlebih jika hujan turun, sebagian material di lokasi itu berserakan di jalanan akibat terbawa air hujan. Padahal, proyek ini seharusnya sudah selesai pada akhir Desember 2023 lalu.

Tak hanya itu, papan pengumuman proyek juga tidak terlihat terpasang di lokasi pengerjaan. Papan pengumuman proyek tersebut keberadaannya sangat penting sebagai informasi masyarakat, baik informasi tentang anggaran proyek, pelaksana proyek serta lainnya.

“Pengerjaan proyek drainase ini memang lambat. Sangat menggangu warga yang mau melintas. Drainase ini juga sempat longsor, karena setelah dikeruk tidak langsung dikerjakan,” kata Suroso, warga Jalan Pipit Kelurahan Gunung Bahagia ditemui media ini, Rabu (17/04/2024).

Tak hanya Suroso, Winda, warga Jalan Ruhui Rahayu juga mengeluhkan tidak tuntasnya proyek pengerjaan drainase ini. Dia mengeluhkan proyek tersebut karena mengganggu aktivitas warga, termasuk dirinya ketika melintas di kawasan tersebut.

“Sangat mengganggu dan membahayakan warga. Kalau tak hati-hati saat melintas di sini, bisa celaka. Waktu itu ada pengendara motor yang jatuh karena tidak waspada saat melintas,” ujar Winda.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Gunung Bahagia, Ervan Dahri saat dimintai tanggapannya mengatakan, yang pertama, itu proyek tender. Proyek tender itu masa waktunya sudah berakhir di tahun 2023 lalu.

“Karena waktunya sudah habis, maka tidak ada lagi kewenangan kontraktor untuk menyelesaikannya, dan kontraktor waktu itu kena penalti,” kata Ervan Dahri saat dihubungi media ini melalui sambungan telepon.

Karena tidak bisa memenuhi target yang sudah ditentukan, lanjut Ervan, maka proyek dilanjutkan oleh kontraktor lain. Namun, pengerjaan proyek tersebut sifatnya penunjukan langsung (PL).

“Jadi konteksnya berbeda, yang tadi tender, maka untuk melanjutkan dilakukan penunjukan langsung. Nah PL itu anggarannya di bawah Rp 200 juta,” jelasnya.

Menurut Ervan, karena memang pengerjaannya proyek drainase itu stuck atau tidak bergerak, dan tidak selesai, memang menjadi hambatan di lingkungan tersebut. Bahkan, mengganggu keamanan dan kenyamanan warga yang melintas, baik pejalan kaki maupun pengemudi kendaraan.

“Kami atas nama lembaga, sangat menyayangkan atas tidak selesainya pengerjaan proyek drainase tersebut. Alhamdulillah, ada kontraktor baru yang akan menyelesaikan pekerjaan tersebut, walaupun tidak semua yang dikerjakan,” tukasnya.

Karena, lanjut Ervan, kontraktor yang mengerjakan proyek lanjutan dengan sistem PL tersebut hanya melakukan pengerjaan proyek di dekat lapangan kuliner saja. Sedangkan drainase di sisi seberangnya tidak masuk dalam pengerjaan PL tersebut.

“Kemungkinan, di tahun ini ada tender ulang untuk penyelesaian pengerjaan lanjutan tersebut atau tender kelanjutan yakni untuk merampungkan pekerjaan tersebut,” tutup Ervan.

Seperti diketahui, proyek drainase dengan nama kegiatan Peningkatan Saluran Drainase Perkotaan dengan nilai kontrak Rp 8.990.667.646.61 ini dikerjakan oleh kontraktor bernama CV Kertajaya Sejahtera, konsultan supervisi ada CV Rizky Utama Tehnik, sumber dana dari APBD Kota Balikpapan tahun 2023 dengan masa pemeliharaan pekerjaan selama 180 hari kalender.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed