Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pemetaan pembangunan ternyata masih menjadi usulan masyarakat saat pertemuan warga bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan yang dikemas dalam Diolah Warga.
“Baru sekali saya melaksanakan Dialog Warga. Mayoritas yang diusulkan warga terkait dengan pemetaan pembangunan, kan di Komisi III. Mereka selalu tanyakan, persis atau senada dengan reses-reses yang selama ini kita jalankan, yakni tentang semenisasi, drainase, hanya sedikit yang terkait dengan lingkungan,” kata Syukri Wahid, anggota DPRD Balikpapan saat ditemui kabargupas.com di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Senin (06/02/2023).
Selain itu, tambah Syukri Wahid, ada juga usulan maupun keluhan warga yang masuk masalah penempatan TPS (tempat penampungan sementara) sampah di lingkungan warga.
“Ada satu warga yang tidak terima ditempatkan TPS sampahnya di situ. Terus ada warga yang, mohon maaf, mengambil tanah tak bertuan itu, yang selama ini dijadikan TPS, tanahnya mau diambil. Itu sudah saya teruskan ke kecamatan,” jelas Syukri Wahid.
Menurutnya, Dialog Warga yang dilaksanakan itu senada dengan reses anggota DPRD Balikpapan. Pihaknya menceritakan, di Komisi III DPRD Balikpapan, karena domain dirinya tentang infrastruktur, cuma responnya seperti itu. Karena Komisi III ya berbau-bau semenisasi.
Tiga kali Dialog Warga digelar dalam setahun, menurut Syukri Wahid, dirasa tidak cukup, terlebih saat menampung aspirasi masyarakat. Selama ini, ujar Syukri Wahid, Dialog Warga dan reses jumlahnya ada 6 kegiatan atau pelaksanaan, tentu jumlah tersebut dirasakan masih kurang.
“Jumlah tersebut jelas kurang ya. Reses kan ada 3, ditambah Dialog Warga kan jumlahnya 6 kegiatan. Ya sebenarnya sih, kalau dilihat dengan jumlah tersebut dirasa masih kurang. Tapi progam ini sedang diujicobakan program ini efektivitasnya. Kemudian golnya apa,” tandasnya.
“Kalau saya sekadar menampung ini sih bisa lah diakomodir, 40 orang itu. Nah ini yang menjadi masukan, kayaknya bagus rapat Banmus (Badan Musyawarah) untuk minta masukan. Saya baru sekali soalnya,” tutup Syukri Wahid.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment