by

Tingkatkan Keandalan, Operasional Kilang Balikpapan Gunakan Gas Alam

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Operasional kilang memerlukan gas alam sebagai salah satu kebutuhan utamanya. Gas alam ini tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar, namun juga dipergunakan sebagai feed atau bahan produk yang akan dihasilkan.

Dilatar belakangi oleh kebutuhan gas alam yang relatif besar, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan berkolaborasi dengan PT Pertagas Niaga (PTGN) untuk memasok Liquefied Natural Gas (LNG) ke KPI Unit Balikpapan. Pengaliran LNG ini diresmikan oleh GM PT KPI Unit Balikpapan dan Presiden Direktur PTGN di Kilang Balikpapan, Jumat (02/12/2022).

Perjanjian jual beli gas tersebut sebelumnya telah ditandatangani pada Agustus 2022 lalu antara PTGN dan PT KPI. Pengaliran LNG ke RU V Balikpapan sebesar 2 MMSCFD diproyeksikan akan berjalan selama satu tahun ke depan, dan akan diangkut oleh PT Patra Logistik. Pertagas Niaga mendapatkan suplai LNG dari Filling Station Plant 26 di Bontang yang diangkut menuju Balikpapan

“Kita seluruh pekerja KPI Unit Balikpapan tentunya bersama-sama memiliki ikhtiar bersama untuk mengawal keandalan operasi kilang Balikpapan,” kata GM PT KPI Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho dalam siaran resminya yang diterima media ini, Sabtu (03/12/2022).

Bayu mengatakan, Kilang Balikpapan merupakan kilang legendaris yang dimiliki Pertamina. Beberapa program percontohan untuk RU-lainnya banyak yang dilakukan di kilang Balikpapan. “Saya yakin program regasifikasi gas atau pemakaian LNG ini, juga akan jadi percontohan untuk pemakaian di tempat yang lain,” tambah Bayu.

Menurut Bayu, Kilang Balikpapan saat ini memiliki kapasitas pengolahan 260 ribu barrel per hari. Kilang ini menjadi kilang kedua terbesar yang dimiliki oleh Pertamina. Melalui program Refinery Development Master Plan (RDMP), kilang ini akan menjadi kilang dengan kapasitas terbesar.

“Peningkatan tidak hanya pada kapasitas produksinya, namun juga proses pengolahan yang akan dilakukan. Akan ada penambahan secondary prosesnya,” ungkapnya.

Peningkatan proses pengolahan ini sangat terkait dengan tuntutan BBM yang berkualitas tinggi di masa depan. Hal tersebut diantisipasi oleh Pertamina dengan unit proses yang mampu menghasilkan produk sesuai ketentuan tersebut. “Kilang Balikpapan nantinya akan semakin memungkinkan untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan setara Euro V,” jelasnya.

Untuk mendukung proses produksi dimaksud, salah satu yang menjadi material pendukung yang diperlukan oleh Pertamina adalah gas alam. “Kilang Balikpapan memerlukan gas alam sekitar sekitar 35 – 40 mmscfd. Namun saat ini kondisinya mengalami penurunan yang sangat signifikan,” kata Bayu.

Tantangan ini merupakan situasi bisnis yang harus dihadapi oleh KPI Unit Balikpapan. “Kondisi ini dilihat oleh para pekerja muda kita, mereka coba cari sumber-sumber alternatif. Dan munculah ide regasfikasi gas atau pemakaian LNG,” kata Bayu.

Kerja sama antara PT KPI Unit Balikpapan dan PT Pertagas Niaga dijelaskan oleh Bayu tidak semata-mata terkait harga, namun juga dilihat dari multiplayer efek yang dihasilkannya.

“Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini akan semakin meningkat,” harap Bayu.

Senada disampaikan oleh President Director PT Pertagas Niaga Aminuddin. Aminuddin juga mengharapkan agar kerja sama ini dapat terus meningkat dimasa depan.

“Pengaliran LNG untuk RU V Balikpapan diharapkan bisa optimum, sehingga kebutuhan energi khususnya wilayah Indonesia bagian Timur tetap terjaga, sebelum nantinya akan semakin handal setelah Pipa Senipah-Balikpapan on stream,” kata Aminuddin.

Penulis: Ipon
Sumber: Humas KPI Unit Balikpapan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed