Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Permasalahan belum terbayarnya lahan warga di Balikpapan tampaknya masih saja terjadi. Tak hanya lahan warga di kawasan Stadion Batakan Balikpapan Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, tapi permasalahan lahan warga lainnya yang belum dibayarkan oleh pemerintah.
Kali ini, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Senin (12/04/2021).
Mereka datang menyampaikan aspirasi masyarakat terkait belum dibayarnya lahan warga di kawasan Kilometer 23 yang terdampak pembangunan jalan tol. Pasalnya, permasalahan tersebut terjadi sejak 2011 lalu, namun, hingga saat ini tak juga dibayarkan oleh pemerintah.
“Sejak dibangun pada awal 2011 hingga saat ini, ternyata belum menemukan titik terang untuk masyarakat yang lahannya terdampak jalan tol, khususnya pada seksi 1 ruas Balikpapan-Samboja. Ada 39 dari 41 persil yang harus segera dituntaskan Pemerintah Kota Balikpapan melalui BPN Kota Balikpapan. Mengingat sebentar lagi jalan tol seksi I ruas Balikpapan-Samboja tersebut akan segera diresmikan,” ujar Yosep Sitanggang, salah satu pengunjuk rasa dalam orasinya.
Aksi unjuk rasa mahasiswa diterima oleh Anggota Komisi I DPRD Balikpapan, Andi Arif Agung dan Hasanudin di depan pintu masuk Kantor DPRD Balikpapan.
Anggota Komisi I DPRD Balikpapan Andi Arif Agung mengatakan, untuk menyelesaikan permasalahan ganti rugi lahan warga yang terdampak pembangunan jalan tol di kawasan Kilometer 23. Namun, untuk mengetahui duduk permasalahannya, maka pihaknya memanggil instasi tekait, dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) Balikpapan.
“Ini kan baru masuk, dan situasinya baru hari ini. Kalau ini memang ranahnya BPN, tinggal kita tarik saja BPN ke sini untuk mendengarkan sebenarnya lokasi dan persoalannya serta sudah sampai di mana penanganannya,” kata Andi Arif Agung.
Politisi Partai Golkar Balikpapan ini menambahkan, DPRD Balikpapan siap memfasilitasi situasi ini, tidak ada masalah. Sebagai mana permintaan mahasiswa, maka pihaknya mendatangkan pihak BPN Balikpapan guna memastikan persoalannya.
“Kita tunggu perwakilan dari BPN. Persoalan lahan yang mana, dan statusnya seperti apa. Apalagi ada 39 persil, itu dimana titiknya. Begitu pula spotnya juga di mana, itu kita tidak paham,” pungkasnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment