by

Wali Kota Sampaikan Paparan Hasil Pembangunan di Paripurna Istimewa HUT Kota

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) atau Hari Jadi ke-124 Kota Balikpapan juga disampaikan pemaparan hasil pembangunan kota, utamanya selama pandemi COVID-19.

Pemaparan ini disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud setelah Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh selaku pimpinan rapat paripurna menyampaikan sambutannya.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, meski Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sudah melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), namun angka terkonfirmasi positif belum menurun signifikan.

Bahkan, Kota Balikpapan saat ini benar-benar kritis dan kembali ke zona merah. Hal itu disebabkan tingkat kematian sudah di atas rata-rata nasional. Begitu pula dengan tingkat kesembuhan yang masih di bawah rata-rata nasional.

“Tingkat keterisian kamar isolasi dan ICU di 11 rumah sakit sudah di atas 90 persen dan bahkan lebih 100 persen. Karena itu kita semua harus benar-benar waspada,” kata Rizal Effendi saat menyampaikan sambutannya pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Balikpapan dalam rangka peringatan Hari Jadi Ke-124 Kota Balikpapan di aula Pemkot Balikpapan, Senin (08/02/2021).

Menurut orang nomor satu di Kota Minyak ini, protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat dan konsisten. Menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Sambil kita melaksanakan program program vaksinasi yang dilaksanakan secara bertahap pada saat ini,” tambahnya.

Rizal memaparkan, langkah awal dalam penanganan COVID-19 di 2020, Pemkot Balikpapan melakukan refocussing anggaran sebesar Rp 136,9 miliar, yang diperuntukkan penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan perekonomian.

“Di sisi lain APBD Balikpapan tahun 2020 semakin tertekan dengan menurunnya pendapatan daerah, dana bagi hasil pemerintah provinsi dan pusat,” jelas Rizal.

Mencermati kondisi keuangan 2021 dan perkembangan COVID-19 yang masih terus meningkat, Mendagri Tito Karnavian dalam diskusi Apeksi Minggu lalu menyatakan, pemerintah kemungkinan membuka kembali ruang kebijaksanaan refocussing APBD untuk mengantisipasi pembiayaan-pembiayaan khususnya dalam penanganan COVID-19 yang belum terakomodasi pada APBD Murni 2021.

“Tahun 2021 merupakan tahun kelima pelaksanaan RPJMD dengan visi RPJMD Kota Balikpapan tahun 2016-2021 adalah Mewujudkan Balikpapan Sebagai Kota Terkemuka yang Nyaman Dihuni dan Berkelanjutan Menuju Madinatul Iman,” imbuhnya.

Selanjutnya, kata Rizal, visi tersebut dijabarkan dalam lima misi strategis pelaksanaan pembangunan di Kota Balikpapan. Kelima misi itu adalah meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan.

Kemudian, meningkatkan infrastruktur kota yang representatif, mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif, dan mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik.

Keberhasilan pelaksanaan RPJMD tahun 2016-2021 tersebut tidak hanya ditentukan oleh Pemerintah Kota, namun sangat ditentukan oleh kerja sama, yang baik dan sinergi antar semua unsur pemangku kepentingan kota, baik pemerintah kota, DPRD, masyarakat dan dunia usaha.

“Kolaborasi ini sangat dibutuhkan terutama pada saat menghadapi berbagai permasalahan pembangunan, salah satunya pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 sampai dengan sekarang,” terang Rizal.

Kota Balikpapan, menurut Ketua DPC Partai Nasdem Balikpapan ini, merupakan salah satu kota yang mengalami dampak terparah pandemi COVID-19 untuk wilayah regional pulau Kalimantan maupun Provinsi Kaltim. Hal ini membuat Pemkot Balikpapan perlu untuk melakukan penyesuaian kembali tema pembangunan tahun 2021.

Tema pembangunan yang awalnya ada pemantapan kualitas SDM daerah dan optimalisasi pengelolaan kota yang berkelanjutan disesuaikan menjadi pemantapan kualitas SDM daerah dan pengelolaan kota berkelanjutan yang mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.

“Penyesuaian ini dilakukan dalam rangka memberikan intervensi dan penekanan pada prioritas-prioritas pembangunan dalam rangka memulihkan kembali kondisi perekonomian kota Balikpapan yang mengalami perlambatan selama pandemi COVID-19,” tukasnya.

Dia menjelaskan, tema pembangunan 2021 ini selanjutnya dijabarkan menjadi 4 fokus pembangunan sebagai rencana aksi penanganan pandemi COVID-19 yaitu, peningkatan daya saing SDM (Sumber Daya Manusia) melalui intervensi mengurangi tingkat pengangguran, penanggulangan kemiskinan, stimulan biaya pendidikan, penguatan promosi kesehatan, penguatan sumber daya kesehatan, dan peningkatan kapasitas health security.

“Lalu, peningkatan layanan infrastruktur dasar dan kualitas lingkungan hidup melalui intervensi peningkatan investasi, penguatan mitigasi dan tanggap bencana alam serta non alam,” ujar mantan Pimpred salah satu media cetak ternama di Kaltim ini.

Selanjutnya, pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata melalui intervensi UMKM bangkit, menjaga ketahanan pangan, pengembangan kapasitas ekonomi kreatif, peningkatan pendapatan daerah dan stimulan biaya pendidikan.

“Kemudian, penguatan kualitas layanan publik dan mendorong investasi melalui intervensi peningkatan investasi dan peningkatan pendapatan daerah,” pungkasnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Foto: Istimewa

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed