Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Guna meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga kepuasan konsumen, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengimplementasikan mekanisme posko pelaporan di SPBU bagi masyarakat yang mengalami kendala atau menemukan indikasi kendaraan bermasalah saat pengisian di SPBU.
“Melalui mekanisme ini, konsumen yang merasa mengalami gangguan seperti perubahan performa kendaraan, BBM bercampur air, warna BBM tidak sesuai standar, atau indikasi kualitas BBM yang diragukan, dapat segera melaporkan kepada pihak pengelola SPBU tempat pengisian dan mengisi form pelaporan yang telah kami sediakan sejak 07 April 2025,” kata Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel & CSR Regional Kalimantan, dalam siaran resminya yang diterima media ini, Jum’at (09/05/2025).
Adapun, tambah Edi Mangun, langkah-langkah pelaporan yang dapat dilakukan konsumen adalah, pertama, segera laporkan kejadian kepada petugas SPBU di lokasi yang sama dengan menujukkan Bukti transaksi (struk pembelian BBM).
Lalu, petugas mengarahkan untuk mengisi Form Pengaduan Konsumen yang mencatat kronologi serta kondisi Kendaraan.
Selanjutnya, konsumen diminta memberikan data diri dan kontak yang dapat dihubungi untuk proses tindak lanjut. Jika ditemukan indikasi kerusakan kendaraan akibat BBM bermasalah, konsumen akan diarahkan ke bengkel resmi yang ditunjuk oleh Pertamina untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Biaya pemeriksaan maupun perbaikan akan ditangani sesuai ketentuan hasil verifikasi kasus. Dan Laporan resmi akan diteruskan oleh pengelola SPBU kepada tim Pertamina Patra Niaga untuk ditindaklanjuti.
“Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menghadirkan produk BBM dengan kualitas terbaik serta layanan prima di setiap SPBU. Mekanisme pelaporan ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan transparansi, respons cepat, dan perlindungan hak konsumen,” ujarnya.
Langkah pemeriksaan kendaraan di bengkel resmi oleh Pertamina merupakan wujud keseriusan dalam mengusut lebih lanjut kondisi kendaraan yang dilaporkan bermasalah akibat BBM.
“Nantinya rekap hasil pemeriksaan kendaraan ini akan kami pelajari bersama ahli mesin dari kalangan akademisi dan pabrikan kendaraan guna memastikan akurasi dan solusi yang terbaik,” tutup Edi.
Poniran | Nurhayati
Comment