by

Pura Hyang Guru Balikpapan Diresmikan, Wali Kota: Simbol Kehidupan Beragama

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pura Hyang Guru Balikpapan yang berlokasi di kawasan Km 8 Jalan Soekarno Hatta (Jln. Kesatria) Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, yang selesai pembangunannya, akhirnya diresmikan penggunaannya, Minggu (10/04/2022).

Peresmian Pura Hyang Guru Balikpapan ini dilakukan Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud SE ME yang ditandai dengan penandatanganan prasasti disaksikan Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kalimantan Timur, Ketua PHDI Balikpapan, Kapolresta Balikpapan, anggota DPRD Balikpapan serta para pengurus Pura Hyang Guru Balikpapan.

Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud SE ME mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan diresmikannya pembukaan Pura Hyang Guru yang dilaksanakan oleh PHDI Balikpapan. Diresmikan Pura Hyang Guru Balikpapan ini, bukti bahwa Balikpapan sangat toleransi sekali.

“Dengan kemajemukan yang kita miliki, berbagai suku, budaya dan agama yang ada di sini, ini lah yang modal kuat Kota Balikpapan. Karena Kota Balikpapan tidak kaya akan tambangnya, tidak kaya akan sumber daya alamnya, tapi kata akan kemajemukannya, yang dimiliki Kota Balikpapan, yang tidak dimiliki 10 kabupaten kota yang ada di Kalimantan Timur ini,” kata Rahmad Mas’ud dalam sambutannya.

Pemelarasan, Ngeteng Linggih, dan Peresmian Pura Hyang Guru Balikpapan ini, tambah Rahmad Mas’ud, pihaknya juga mengajak seluruh yang hadir untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala karunia-Nya dapat mengikuti kegiatan ini, dalam keadaan sehat wal afiat.

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME melakukan penandatanganan prasasti tanda diresmikannya Pura Hyang Guru Balikpapan.

“Walau pun di tengah pandemi COVID-19, tapi saya yakin kehadiran para tokoh agama di sini, karena salah satu doa yang diijabah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa adalah doanya orang-orang yang beriman,” ucap Rahmad.

Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, lanjut Rahmad, pihaknya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Hindu di Balikpapan, khususnya yang hadir pada hari ini memiliki sarana ibadah yang cukup representatif, dan sekaligus menjadi simbol kehidupan beragama yang sangat kondusif di Kota Balikpapan.

“Saya, atas nama Pemerintah Kota menyampaikan selamat kepada seluruh umat Hindu di Balikpapan, khususnya yang hadir pada hari ini, yang memiliki sarana ibadah yang cukup representatif, dan sekaligus menjadi simbol kehidupan beragama yang sangat kondusif di Kota Balikpapan,” ucap Rahmad.

Ketua PHDI Kota Balikpapan I Nengah Kayun Widyartana mengatakan, Pura Hyang Guru Balikpapan didirikan untuk pemujaan Sang Hyang Widhi atau Sang Hyang Siwa sebagai Hyang Brahma, Hyang Wisnu dan Hyang Iswara (sebagai pencipta, pemelihara dan kembalinya alam beserta isinya).

“Pura Hyang Guru Balikpapan ini dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 1,3 Ha milik PHDI Kota Balikpapan. Ke depan, Pura Hyang Guru Balikpapan ini akan dilakukan pengembangan, salah satunya akan membangun gedung pertemuan yang nantinya bisa dimanfaatkan juga oleh masyarakat sekitar,” kata I Nengah Kayun Widyartana.

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME, bersama Ketua PHDI Kaltim dan Balikpapan, anggota DPRD Balikpapan serta tamu undangan lainnya foto bareng dengan latar belakang Pura Hyang Guru.

Sementara itu, Ketua Pembangunan Pura Hyang Guru Balikpapan AKP Nyoman Darmayasa SH menambahkan, Pura Hyang Guru ini terdiri dari beberapa bangunan, antara lain Tembok Penyengker dan Candi Bentar (Pembatas Bangunan Suci/Pelinggih dan Pintu Gerbang Pura), dan Bale Pewedan (tempat Sulinggih memanjatkan puja/mantra saat memimpin upacara yadnya).

“Kemudian, Pelinggih Ratu Ngurah adalah tempat memuja Hyang Siwa dengan swabhawa “Bhuta Dewa”, Beliau memiliki fungsi sebagai penjaga pura dan sebagai juru bicara antara para Dewa dan para bhaktanya,” kata Nyoman.

Selanjutnya, tambah Nyoman, Pelinggih Taksu adalah tempat memuja Dewi Saraswati, dengan bhiseka Hyang Taksu (kata bahasa Bali) yang berarti kekuatan batin atau kekuatan spiritual, kekuatan di dalam diri yang memancarkan pesona, daya pukau, wibawa dan sekaligus karisma, yang memberikan daya magis agar semua pekerjaan/profesi berhasil baik.

Lalu, Pelinggih Padmasari (tempat memuja Hyang Siwa dengan swabhawa Dewa-Dewi), dan Pelinggih Stana Hyang Guru (tempat memuja Hyang Siwa dengan swabhawa sebagai Betara Brahma, Betara Wisnu dan Betara Iswara).

“Pelinggih Candi Raras/ Prasada yaitu pelinggih limas berundak adalah tempat untuk memuja Hyang Siwa sebagai penguasa dan pelindung bumi Borneo dengan abiseka Sang Hyang Aji Waprakeswara,” tutupnya.

Selain Wali Kota Balikpapan, Ketua PHDI Kaltim, dan Ketua PHDI Balikpapan, hadir juga Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan gelar Sultan Aji Muhammad Salehuddin II, Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Thirdy Hadmiarso, dua anggota DPRD Balikpapan Hj. Kasmah dan Sarifuddin Odang, perwakilan FKUB Balikpapan, serta tamu undangan lainnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed