by

Tahun Depan Dua Sekolah Baru Dibangun, Ini Kata Budiono

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pembangunan sekolah baru, khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tampaknya menjadi konsentrasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Terlebih, pembangunan sekolah baru itu bertujuan untuk mengatasi persoalan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang setiap tahun bermasalah di Balikpapan.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan yang juga Koordinator Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Budiono mengatakan, pihaknya sangat konsen dengan pendidikan. Hal itu dibuktikan dengan diusulkannya pembangunan dua sekolah baru di tahun 2024 mendatang.
“Terkait pendidikan, saya sangat konsen sekali karena di tahun 2024, kita juga akan membangun dua sekolah baru yaitu di Balikpapan Tengah dan Balikpapan Timur,” kata Budiono ditemui media ini, Rabu (09/08/2023).
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah membicarakan anggarannya, tinggal menunggu kesepakatan dan ditetapkan. Anggaran pembangunan dua sekolah baru untuk itu diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 60 miliar lebih.

“Kita sudah membicarakan anggarannya dan sudah clear, tinggal menunggu kesepakatan dan ditetapkan. Anggaran untuk dua sekolah tersebut diperkirakan Rp 60 miliar lebih, atau masing-masing Rp 30 miliar, seperti SMP 25 dan SMP 26. Kalau SMP 26 itu kan sekolah terpadu, ada SD-nya dan ada SMP-nya,” ungkap Budiono.
Lokasi rencana pembangunan sekolah baru di Balikpapan Timur, terang politisi PDI Perjuangan ini, lahannya berada didekat gudang kepiting kelurahan Manggar Baru. Pihaknya meyakini lahan tersebut tidak bermasalah alias clear.

“Saya rasa sudah clear. Di Balikpapan Tengah itu masih ada alternatif dua lokasinya atau lahannya yaitu ada yang menghendaki di lapangan tenis, tapi secara lokasi itu berada di Kecamatan Balikpapan Kota. Nanti bingung lagi dengan zonasi karena itu masuk Balikpapan Kota, maka kita carikan lagi lokasinya benar-benar di Balikpapan Tengah,” ucap Budiono.
Menurut Budiono, dua tempat yang dicek untuk lokasi pembangunan SMP tersebut di wilayah Balikpapan Tengah, yakni lahan di kawasan Jalan Joko Tole (luasan lahan belum memenuhi syarat, red). Secara AMDAL Lalin juga bisa membuat krodit di kawasan tersebut. Maka kita carikan solusi lain.

“Ada juga diusulkan di Kampung Timur, dekat Bu Kadri, tapi ternyata setelah ditelusuri lahan tersebut bukan asetnya pemerintah kota. Maka kita carikan lagi lahannya,” tutup Budiono.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed