Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Upaya peningkatan kompetensi bagi penggiat media sosial, khususnya karyawan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terus dilakukan Kementerian BUMN dengan menggelar Workshop Influencer.
Setelah empat kota yang menjadi lokasi kegiatan sebelumnya, yakni Jakarta, Magelang, Malang dan Bali, kali ini Workshop Influencer BUMN yang didukung oleh PT Pertamina ini digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/02/2024) malam tadi.
Program Workshop Influencer BUMN ini, merupakan bukti dukungan Kementerian BUMN terhadap potensi karyawan BUMN dalam pembuatan dan penyebaran berita baik lewat media sosial (medsos). Tak hanya itu, program ini juga memberikan ruang kepada seluruh karyawan BUMN untuk berkreasi dan berkarya.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Workshop Influencer BUMN yang digelar di Kota Minyak ini ada beberapa agenda. Kementerian BUMN mengumpulkan karyawan BUMN dari beberapa kota di Kalimantan, seperti karyawan BUMN dari Banjarmasin, Samarinda, Palangkaraya serta lainnya.
“Mereka dikumpulkan. Ada dua agenda, pertama pelatihan influencer, yang kedua mengenai mental health,” kata Arya Sinulingga ditemui wartawan disela-sela kegiatan.
Untuk influencer, tambah Arya, dilaksanakan agar BUMN, khususnya para karyawannya bisa bercerita mengenai apa saja yang dikerjai BUMN-nya. Hal-hal baik dan positif yang ada di BUMN, yang bisa diceritakan, karena para karyawan inilah yang bisa menampilkan kepada publik.
“Mereka hari ini punya kegiatan ke IKN. Di sana mereka melihat apa saja yang telah dikerjakan oleh Pemerintah, kemajuannya yang nanti itu juga akan diinformasikan kepada publik sebagai influencer,” jelasnya.
Menurut Arya, mereka tadi juga ada di acara projectnya pertamina di DPPU Sepinggan (depot pengisian pesawat, red). Dari kegiatan ini, mereka juga bisa menginformasikan kepada publik apa sih yang dikerjakan Pertamina di sini, yang tentunya bisa diceritakan lewat sosial medianya.
“Kemudian sisi lain, kita tahu bahwa milenial dan gen z itu, informasi yang mereka terima itu banyak banget. Akibatnya, tekanan-tekanan mereka sangat tinggi, sehingga BUMN itu melihat (apalagi mereka ini calon-calon pemimpin di masa depan, red), sehingga dibuatlah kegiatan yang namanya mental health,” ungkapnya.
Mereka mengelola, ujar Arya, bagaimana mengelola mental, bagaimana mengelola jika ada problem-problem, tekanan-tekanan yang terjadi pada kerjaan, ataupun tekanan-tekanan dari publik, yang itu berbeda waktu pada masa-masa karyawan yang sudah senior.
“Itu berbeda banget tekanannya sama yang milenial atau gen z. Kami bisa dikatakan, Pak Erik itu melakukan namanya terobosan baru di perusahaan-perusahaan di BUMN. Dimana karyawan BUMN di kasih pelatihan-pelatihan mental health, ada meditasi, ada cara mengelola emosi dan sebagainya. Dan itu belum terjadi di perusahaan-perusahaan swasta, baru BUMN yang melakukan itu,” ungkapnya.
Dan untuk wilayah Kalimantan (Balikpapan, red), jelas Arya, adalah kota yang kelima melakukan ini (Workshop Influencer BUMN, red). Sebelumnya kegiatan yang sama juga digelar di Jakarta, Magelang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), kemudian Bali.
“Jadi belum pernah ada perusahaan-perusahaan yang melakukan seperti itu. Ini adalah langkah-langkah besar yang dilakukan oleh Pak Erik untuk masing-masing BUMN itu punya seperti itu. Mudahan-mudahan dengan dorongan dari BUMN, perusahaan-perusahaan swasta juga melakukan terhadap karyawan-karyawannya,” katanya.
Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina menjelaskan, Pertamina di Balikpapan jadi tuan rumah, kolaborasi antara Kementerian BUMN dan Pertamina dalam menyelenggarakan Workshop Influencer dan Workshop Kesehatan Mental yang menjadi konsen Menteri BUMN, bahwa kesehatan mental di lingkungan BUMN juga menjadi prioritas.
“Oleh sebab itu Pertamina mendukung acara ini, termasuk juga di lingkungan internal Pertamina sendiri. Karena Pertamina besar, di Balikpapan paling besar ya, jumlah karyawannya juga puluhan ribu. Dan menurut survei, 60 persen itu adalah pegawai kita milenial dan gen z yang tadi dibilang sangat rentan terhadap kesehatan mental,” kata Fadjar.
Jadi, tambah Fadjar, dengan acara ini diharapkan juga pekerja Pertamina kesehatan mentalnya terjaga. Apalagi juga ada dialog dengan pakar, psikolog, belajar meditasi, belajar emosi yang diharapkan pegawai-pegawai BUMN, khususnya di Pertamina juga bisa mengambil manfaat dari kegiatan ini.
“Nanti kita juga bisa lakukan secara internal di Pertamina grup, supaya menjaga kesehatan mental teman-teman di Pertamina. Dirut juga kemarin sudah bertemu dengan gen z dan milenial di Pertamina grup, memanggil perwakilannya untuk berdialog. Dalam dialog, Dirut juga menanyakan kenapa sih anak-anak sekarang kok kayaknya, kesannya mudah rentan terhadap stres,” ungkap Fadjar.
Lebih lanjut, terang Fadjar, pihaknya melakukan survei internal juga hasilnya banyak anak-anak muda pada stres. Karena memang karakteristik saja berbeda bahwa gen z dan milenial itu kadang dan mungkin terlalu banyak eksposur yang didapatkan dari eksternal dan media sosial, serta lingkungan sekitarnya.
“Jadi, kita harapkan dengan cara-cara seperti ini lah kita bisa menjaga kesehatan mental teman-teman di Pertamina supaya nanti produktivitas kerjanya juga meningkat dan suasana kerja juga kondusif,” tandasnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment