Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Guna mengatasi kekurangan tenaga pengajar, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan akan membuka penerimaan sebanyak 500-600 guru baru pada tahun 2026.
Pasalnya, kekurangan tenaga pengajar di Kota Beriman, Balikpapan ternyata masih cukup mengganjal, terutama di jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik mengatakan, bahwa proses seleksi penerimaan atau rekrutmen guru baru akan dilaksanakan pada tahun 2026 mendatang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Balikpapan.
“Guna mengatasi kekurangan guru karena meningkatnya pendidikan di Balikpapan, Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pendidikan akan melakukan rekrutmen guru baru,” kata Irfan Taufik, ditemui media ini di Kantor Disdikbud Jalan Ruhui Rahayu I Balikpapan, Selasa (21/10/2025).
Irfan, sapaan akrabnya menambahkan, rekrutmen ini akan mencakup semua jenjang pendidikan dan menggunakan program skema kontrak kerja individu untuk memperkuat sumber daya manusia di bidang pendidikan di Kota Minyak.
“Total ada sekitar 500 sampai 600 guru baru yang akan direkrut pada tahun 2026 mendatang. Mereka nantinya akan mengisi pos-pos pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ungkap Irfan.
Menurutnya, kesenjangan guru berdampak langsung pada kualitas pembelajaran. Murid harus berbagi perhatian guru, sementara guru sering kewalahan mengelola kelas yang ramai.
“Dengan adanya rekrutmen ini, diharapkan beban guru bisa berkurang, dan proses belajar jadi lebih efektif. Kota Balikpapan menghadapi tantangan klasik, jumlah guru belum sebanding dengan kebutuhan murid di sekolah-sekolah,” katanya.
Lebih lanjut, kata pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kota Balikpapan ini, dalam seleksi guru nanti, Pemkot Balikpapan memilih sistem Computer Assisted Test (CAT). Sistem ini memastikan proses rekrutmen lebih transparan, akuntabel, dan bebas praktik curang.
“CAT juga membantu menilai kompetensi calon guru secara objektif. Selain itu, program ini mengadopsi skema kontrak kerja individu, yang memungkinkan tenaga pengajar bekerja sesuai kapasitas dan kebutuhan sekolah,” tandas Irfan.
Irfan berharap, setiap guru yang lolos pada seleksi penerimaan nanti, dapat langsung memberikan kontribusi maksimal di sekolah masing-masing. Hampir setiap sekolah di Balikpapan punya kesempatan mendapatkan guru baru untuk memperkuat kualitas belajar.
Irfan menegaskan, rekrutmen ini tidak hanya soal kuantitas, tapi juga kualitas. Pemkot Balikpapan juga ingin memastikan guru yang masuk memiliki kompetensi mumpuni, sehingga proses belajar-mengajar lebih menyenangkan dan efektif bagi murid.
“Dengan tambahan guru, kelas akan lebih seimbang, perhatian terhadap murid meningkat, dan proses belajar jadi lebih interaktif. Hal ini juga membuka ruang bagi guru untuk mengembangkan metode pembelajaran kreatif,” ujarnya.
Selain itu, kata Irfan, program ini menjadi investasi jangka panjang. Guru yang kompeten akan mendukung perkembangan murid, meningkatkan prestasi sekolah, dan secara keseluruhan memperkuat ekosistem pendidikan di Balikpapan.
“Kami serius menangani kekurangan tenaga pengajar ini. Dengan seleksi berbasis CAT, kualitas pendidikan diharapkan meningkat merata. Tujuannya, memenuhi kebutuhan pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas layanan sekolah,” tutupnya.
Fauzi | Adv
Comment