by

Deviasi Minus 10 Persen, Disdik Beri Surat Teguran ke PT Sarjis

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan telah memberikan surat teguran pertama kepada PT Sarjis Agung Indrajaya, kontraktor pelaksana proyek pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency, Jalan Syarifuddin Yoes Balikpapan Selatan.

Hal itu dikatakan Kepala Disdikbud Balikpapan, Irvan Taufik saat ditemui wartawan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Rabu (09/08/2023).

“Progresnya sekarang sudah 40 sekian persen. Sekarang deviasi minus 10 persen. Hari ini saya buat teguran tertulis dan akan mengundang untuk SCM (Show Cause Meeting). Mungkin besok,” kata Irvan Taufik.

Menurut Irvan, teguran pertama yang diberikan kepada PT Sarjis tersebut adalah teguran tertulis karena capaian kerja yang dilaksanakan tidak sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan. Makanya, ungkap Irvan, Disdik Balikpapan akan melakukan SCM dengan PT Sarjis untuk mengejar ketertinggalannya.

“Rapat SCM ini, kita panggil dia untuk mengejar ketertinggalannya. Apa yang akan dilakukan. Yang kami undang Adbang (Bagian Administrasi Pembangunan), Inspektorat, Disdik, PT Sarjis dan konsultannya,” tandas Irvan.

Sementara itu, Projects Manager (PM) PT Sarjis Agung Indrajaya Roby Keo saat dikonfirmasi di lokasi proyek mengakui jika pihaknya telah menerima surat teguran dari Disdik Balikpapan terkait deviasi minus 10 persen tersebut.

“Sudah (diterima, red). Jadi, untuk secara administrasinya memang wajib kita dikenakan teguran. Tapi bisa dilihat dari lapangan dalam beberapa Minggu. Dalam tiga Minggu ini kita sedang mengejar pengerjaan, bisa dilihat sendiri lah, gedung SMP A sudah berdiri dan siap dicor,” kata Roby, mewakili Direktur Utama PT Sarjis, Mustafa.

Selesai ngecor, tambah Roby, lantai dua tinggal ngecor kolom, pengerjaan atap bisa dilakukan. Lokasi gedung administrasi, SD dan material sudah ada serta tanahnya sudah rata semua, tinggal pengerjaan lanjutan.

“Kita berupaya maksimal, walaupun kita sekarang minus 10, tapi kita masih positif atau masih bisa untuk mengejar ketertinggalan. Begitu tanah ini, yang admin sama SD sudah fix, semuanya bisa bekerja tanpa ada halangan, semuanya bergerak bersamaan, sudah bisa maksimal kita,” tandasnya.

“Kami berharap, selama proyek pembangunan berlangsung tidak ada halangan, seperti hujan dan material lebih lancar,” tutup Roby.

Seperti diketahui, proyek pembangunan sekolah terpadu di Balikpapan Regency senilai Rp 33,9 miliar menjadi sorotan masyarakat setelah progres pembangunannya tidak sesuai yang sudah ditetapkan.

Proyek ini, sebelumnya juga jadi sorotan Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak) Indonesia karena pelaksanaannya diduga tidak sesuai aturan, seperti adanya dugaan pencairan anggaran lebih awal sebelum capaian proyek memenuhi target yang ditetapkan serta lainnya.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed