by

Ingatkan Warga tentang Demokrasi, Anggota DPRD Kaltim Gelar Sosialisasi

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Sosialisasi Penguatan Demokrasi digelar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2024-2029, Nurhadi Saputra, Minggu (26/01/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman kediaman warga di Gang Kangkung RT 12 Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan ini dihadiri Sugianto, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Balikpapan, selaku pemateri acara serta warga RT 12 dan RT 24 Kelurahan Lamaru.

Dalam paparannya, Sugianto mengatakan, demokrasi adalah sistem pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan rakyat. Dalam demokrasi, setiap warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, baik melalui pemilihan umum, maupun melalui suara dalam berbagai forum.

“Demokrasi memiliki 3 makna yakni keterlibatan rakyat, kebebasan berpendapat dan kesetaraan. Keterlibatan rakyat adalah rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin dan menentukan arah kebijakan,” kata Sugianto.

Untuk kebebasan berpendapat, tambah Sugianto, yakni setiap individu bebas menyampaikan pendapat dan ide tanpa takut akan penindasan. Sedangkan kesetaraan, semua suara dianggap sama, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi atau budaya.

Begitu pula dengan hakikat demokrasi. Sugianto menjelaskan bahwa hakikat demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat yakni keputusan yang diambil mencerminkan kehendak mayoritas, tetapi tetap menghormati hak-hak minoritas.

“Transparansi dan akuntabilitas yakni pemerintah harus terbuka terhadap rakyat dan bertanggung jawab atas tindakan yang diambil. Perlindungan HAM yakni demokrasi menjamin perlindungan hak-hak dasar setiap individu, seperti kebebasan berbicara, berkumpul dan berpendapat,” jelasnya.

Menurut Sugianto, saat ini banyak model-model demokrasi seperti demokrasi liberal, demokrasi parlementer dan demokrasi langsung. Demokrasi liberal, kata Sugianto, sistem ini menekankan pada pemilihan umum yang bebas dan pemerintahan yang dibatasi oleh undang-undang. Rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin secara langsung. Contoh, Amerika Serikat.

Demokrasi parlemen, dalam model ini kekuasaan legislatif lebih tinggi daripada eksekutif. Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan diangkat oleh parlemen dan presiden berfungsi sebagai kepala negara. Contoh, Inggris.

“Demokrasi langsung yakni rakyat berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan tanpa perantara. Contohnya adalah referendum di Swiss, di mana semua warga negara memiliki suara dalam isu-isu penting,” jelasnya.

Lebih lanjut, ujar Sugianto, demokrasi perwakilan yakni rakyat memilih wakil untuk membuat keputusan atas nama mereka. Ini adalah bentuk demokrasi yang paling umum di mana partisipasi langsung rakyat dibatasi. Contohnya, Indonesia.

“Demokrasi sosial, model ini menekankan pada keadilan sosial dan perlindungan hak-hak individu serta kelompok minoritas dalam masyarakat. Contoh, Swedia. Demokrasi terpimpin, dalam model ini pemimpin percaya bahwa mereka bertindak atas nama rakyat, tetapi tidak mengizinkan pemilihan umum yang kompetitif. Contoh, Indonesia,” katanya.

Sosialisasi Penguatan Demokrasi yang dilaksanakan Nurhadi Saputra mendapat sambutan positif dari warga yang hadir. Warga RT 12, Nani mengatakan, melalui sosialisasi ini dirinya secara tidak mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang demokrasi.

“Setidaknya dengan hadir mengikuti sosialisasi ini saya mendapat pengetahuan dan wawasan tentang demokrasi. Apalagi demokrasi di Indonesia saat ini sudah baik,” kata Nani.

Sementara itu, anggota DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra menjelaskan, dilaksanakannya sosialisasi tentang penguatan demokrasi di lingkungan Lamaru, Balikpapan Timur ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada warga bahwa negara Indonesia punya landasan Pancasila.

“Termasuk juga azas-azas dalam pemerintahan kita, Bhinneka Tunggal Ika, demokrasi itu apa. Mudah-mudahan, saya selalu menyentuh ke warga. Masing-masing dewan kan beda gaya, kalau saya langsung ke warga,” ujar Nurhadi.

Biasanya, lanjut politisi PPP ini, pembahasan-pembahasan seperti ini kalau disampaikan oleh pemerintah, itu hanya melalui perwakilan RT, namun, dirinya lebih memilih langsung ke warga.

“Jadi kita berikan ke mereka materi dan narasumber, supaya mereka semakin paham. Mudah-mudahan masyarakat Balikpapan semakin paham tentang azas-azas demokrasi,” tutupnya.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed