by

Pemkot akan Bangun SMP di Balikpapan Timur, Ardianto: Sangat Membantu

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Rencana pembangunan sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di wilayah Kecamatan Balikpapan Timur oleh Pemerintah Kota Balikpapan, kembali mendapat perhatian dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Adalah Ardianto, anggota DPRD Kota Balikpapan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyambut baik rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tersebut karena dapat membantu atau mengakomodir lulusan Sekolah Dasar (SD) saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada Juni mendatang.

“Yang di Balikpapan Timur itu, sekarang kondisinya sangat membutuhkan. Pertama bukan hanya SMP, tetapi SD juga. Hal itu karena melihat kondisi Balikpapan Timur (Baltim) sekarang populasi warga, perkembangannya cukup luar biasa alias terus bertambah, terutama Jalan Tol yang menghubungkan Balikpapan-Samarinda sudah melalui Balikpapan Timur,” kata Ardianto ditemui awak media di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Selasa (22/04/2024).

Jadi, tambah Ardianto, keberadaan SMP yang rencananya akan dibangun oleh Pemerintah Kota Balikpapan sangat membantu sekali. Bahkan, lanjutnya, pembangunan 1 SMP saja saat ini dirasa masih kurang, khususnya wilayah Kelurahan Manggar.

Menurut Ardianto, wilayah Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur tersebut populasi atau pertumbuhan penduduknya sangat luar biasa dan setiap tahun mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

“Untuk di Kelurahan Manggar sendiri, paling tidak ada dua sekolah baru yakni SMP. Kemudian, SD-nya juga bisa dua,” ujar Ardianto.

Bahkan, ungkap politisi PKS asal daerah pemilihan (Dapil) Balikpapan Timur ini, Pemerintah Kota Balikpapan sudah menyewa satu sekolah swasta (untuk SD, red) untuk SD Negeri 012 Manggar, yakni ada 4 ruang belajar di SD PJHI Manggar yang disewa.

“Ini membuktikan bahwa jumlah anak yang tertampung itu banyak. Dan anak-anak yang tidak tertampung itu juga banyak,” tandas Ardianto.

Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat (penambahan 60 ribu penduduk yang masuk ke Balikpapan, red), tutur Ardianto, serta adanya perbedaan data di Capil (Catatan Sipil) dan data di BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Balikpapan, itu juga sangat luar biasa, yang diperkirakan mencapai 500an ribu jiwa.

Dengan jumlah tersebut, lanjut Ardianto, berarti Pemerintah Kota Balikpapan harus memikirkan, pertama pendidikannya, kemudian kesehatan, lalu pangannya.

“Jangan sampai kita sudah menyiapkan dengan jumlah ratusan ribu jiwa itu, kemudian kekurangan cadangan pangan kita. Bahaya kan. Nah itu harus segera dipikirkan, termasuk pendidikan anak-anak di sana,” ujarnya.

Apalagi, kata Ardianto, pada Juni mendatang, Pemerintah Pusat akan memindahkan sedikit demi sedikit pegawai pemerintah ke IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

“Dampaknya sangat luar biasa ini. Balikpapan sudah bukan lagi penyangga, tapi berandanya karena berbatasan langsung dan merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur yang menjadi kota penghubung IKN,” tutup Ardianto.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed