Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Polda Kalimantan Timur menggelar simulasi tanggap darurat bencana bersama Pemerintah Provinsi Kaltim, Kodam VI/Mulawarman, dan sejumlah pemangku kepentingan terkait di Halaman Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Balikpapan, Sabtu (6/12/2025).
Kegiatan diawali dengan apel gelar pasukan yang dipimpin Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro. Ia didampingi Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha dan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji. Hadir pula Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud serta unsur Forkopimda. Sebagai tanda dimulainya simulasi, Kapolda bersama Pangdam dan Wakil Gubernur mengenakan rompi khusus kepada tiga perwakilan tim relawan.
Simulasi ini bertujuan memastikan kesiapan personel gabungan dari Basarnas, Polri, TNI, BPBD, serta relawan dalam menghadapi situasi darurat bencana di wilayah Kalimantan Timur.
Skenario pertama menggambarkan terjadinya ledakan gas di sebuah rumah warga yang memicu kebakaran hebat. Asap tebal membumbung dan warga sekitar berupaya melakukan pertolongan pertama sambil menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran.
Tak lama berselang, tim gabungan dari Damkar, TNI, Polri, dan relawan tiba dengan perlengkapan lengkap untuk memadamkan api. Dalam skenario ini digambarkan satu warga terjebak di dalam rumah. Tim SAR bersama personel Brimob Polda Kaltim melakukan penyelamatan menggunakan pakaian antiapi. Korban kemudian dievakuasi dengan kondisi luka bakar dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Skenario berikutnya menggambarkan patroli gabungan TNI dari tiga matra, Samapta Polri, SAR Brimob, dan BPBD dalam kondisi hujan deras. Mereka menerima laporan banjir yang melanda permukiman warga.
Setibanya di lokasi, petugas mendapati sejumlah rumah terendam. Informasi lain menyebutkan ada seorang warga terseret arus dan hilang. Petugas langsung mengevakuasi warga terdampak menggunakan truk milik TNI dan Polri menuju tenda darurat yang telah didirikan.
Sementara itu, tim SAR melakukan pencarian korban hilang. Tak lama kemudian, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan dievakuasi menggunakan mobil SAR Brimob Polda Kaltim.
Skenario terakhir menggambarkan kejadian tanah longsor akibat hujan intensitas tinggi. Sejumlah warga tertimbun material longsor. Tim gabungan dari Basarnas, TNI, dan SAR Brimob melakukan pencarian dibantu dua anjing pelacak (K-9) dari Ditsamapta Polda Kaltim.
Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke rumah sakit menggunakan ambulans yang sudah bersiaga di lokasi.
Melalui rangkaian simulasi ini, seluruh unsur gabungan diharapkan semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Kalimantan Timur, khususnya pada musim penghujan.
Poniran | Nur











Comment