Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Seruan bersama hemat belanja selama Ramadan dalam rangka Umat Peduli Inflasi digelar Pemkot Balikpapan bersama Bank Indonesia di Masjid Agung At Taqwa Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Kalimatan Timur, Jum’at (08/03/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang utama Masjid Agung At Taqwa Balikpapan dan dibuka secara resmi oleh Sekda Kota Balikpapan Muhaimin mewakili Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud ini dilaksanakan setelah salat Jumat. Kegiatan dikemas dalam silaturahmi, dzikir dan doa bersama ini, dipimpin KH Jailani Mawardi, yang juga pimpinan Pondok Pesantren Al Banjari Balikpapan.
Di kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan seruan bersama tentang bijak belanja atau konsumsi kepada masyarakat Balikpapan selama bulan Ramadan 1445 Hijriah.
Seruan bersama ini ditandatangani oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan, Kemenag Balikpapan, PCNU, Pengurus Daerah Muhammadiyah Balikpapan, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan.
Sekda Kota Balikpapan Muhaimin dalam sambutannya mengatakan, sebagaimana diketahui tidak lama lagi akan memasuki bulan Ramadan, biasanya akan dibarengi dengan naiknya permintaan kebutuhan pokok.
“Dalam teori ekonomi, tingginya permintaan akan memicu kenaikan harga. Untuk merespon kondisi ini lah hari ini kita menggelar silaturahmi dan doa bersama, guna menjaga ketersediaan bahan pokok penting masyarakat serta memastikan kestabilan harga,” kata Muhaimin.
Dua hal ini, terang Muhaimin, apabila tetap dijaga, insyaallah akan membantu dalam mengendalikan inflasi. Berdasarkan data Pusat Statistik, kondisi Kota Balikpapan hingga Februari 2024, mengalami inflasi 0,08 persen. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan Januari 2024 yang mengalami inflasi sebesar 0,1 persen.
“Sementara tahunan inflasi, berdasarkan indeks harga konsumen tercatat sebesar 3,22 persen. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi 4 kota di Kaltim yaitu 3,28 persen,” ungkapnya.
Penyebab inflasi di Balikpapan, lanjut Muhaimin, dapat diidentifikasi antara lain kenaikan harga angkutan udara. Kenaikan harga angkutan udara ini sangat berpengaruh, terlebih jelang Ramadan dan Idul Fitri.
“Nah bapak ibu, Kenaikan harga angkutan udara ini sangat signifikan. Apalagi menjelang puasa dan Idul Fitri,” ujarnya.
Pelaksanaan seruan bersama Umat Peduli Inflasi ini berlangsung tertib dan lancar diawali dengan pelaksanaan salat Jum’at berjemaah. Usai salat Jum’at, acara dilangsungkan diawali dengan tausyiah singkat dari Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Balikpapan KH. Muslih Umar, dilanjutkan Ketua PD Muhammadiyah serta lainnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment